Danramil 12/Mranggen Bersama Forkopimcam Mranggen Hadiri Acara Sedekah Bumi

    Danramil 12/Mranggen Bersama Forkopimcam Mranggen Hadiri Acara Sedekah Bumi
    Sebagai tradisi yang sangat diyakini, sedekah bumi tidak boleh dijadikan sebagai sarana komersialisasi yang tidak terarah dan menghilangkan norma-norma dari kebudayaan tersebut

    DEMAK - Acara Sedekah Bumi merupakan salah satu upacara adat jawa berupa prosesi seserahan hasil bumi dari masyarakat kepada alam. Upacara ini biasanya ditandai dengan acara selamatan Desa yang diadakan di Balai Desa atau tempat-tempat yang dianggap sakral oleh masyarakat seperti halnya tempat Sumber air.

    Dukuh Karangkumpul Desa Banyumeneng yang merupakan wilayah Koramil 12/Mranggen menyelenggarakan acara sedekah bumi juga dimeriahkan dengan pagelaran Wayang Kulit dengan lakon "Semar Mbangun Kayangan" dimainkan oleh dalang Ki Hadi Purwito dari Kabupaten Grobogan yang bertempat di Dukuh Karangkumpul Desa Banyumeneng dengan mengundang Forkopimcam Mranggen. Minggu (28/05/2023) malam

    Yang hadir dalam kegiatan tersebutCamat Mranggen Bpk Wiwin Edi Widodo, S.Sos.MM, Danramil 12/Mranggen Kapten Arm Sukartiyo, Kapolsek Mranggen AKP Nasoir, SH, Kades Desa Banyumeneng Bpk Ajib Wahyudi beserta Staf, Kades Desa Sumberjo Bpk Muhibulah, Kades Desa Kawengen Kab. ungaran Bpk Marjani, Seluruh Kelembagaan Desa Banyumeneng, Seluruh warga Desa Banyumeneng dan sekitarnya.

    Danramil 12/Mranggen Kapten Arm Sukartiyo dalam sambutanya menyampaikan bahwa Tradisi sedekah bumi ini merupakan salah satu bentuk ritual tradisional masyarakat setempat, umumnya pulau jawa yang sudah berlangsung secara turun temurun dari nenek moyang orang jawa jaman dahulu. Ritual sedekah bumi ini biasanya dilakukan oleh mereka pada masyarakat jawa yang berpotensi sebagai petani, berkebun yang menggantungkan hidup keluarga dan sanak saudara atau sanak keluarga mereka dari mengais rezeki dari memanfaatkan kekayaan alam yang ada di bumi.

    “Sebagai tradisi yang sangat diyakini, sedekah bumi tidak boleh dijadikan sebagai sarana komersialisasi yang tidak terarah dan menghilangkan norma-norma dari kebudayaan tersebut, ” Kata Danramil.

    Lebih lanjut, Danramil menyampaikan sikap lebih peduli terhadap budaya harus terpupuk. Sebab arti kebudayaan dapat membangun suatu karakter bangsa dan tidak menghilangkan tradisi yang dilakukan turun-temurun sehingga tidak terlupakan oleh anak-cucu.

    “Mengusung kebudayaan yang luhur berkaitan dengan upaya mewujudkan nilai-nilai kehidupan yang lebih bermartabat. Karena itu, perlu diciptakan suasana kondusif untuk mempertahankan kearifan budaya lokal, ”ujarnya

    Pada acara tersebut dihadiri Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang ikut memeriahkan sekaligus untuk menghadiri undangan, karena sudah merupakan rutinitas tahunan setiap menyelenggarakan acara sedekah bumi Desa Banyumeneng sudah pasti juga ada hiburan kesenian yang berupa pagelaran wayang kulit dan warga pun sangat antusias selama kegiatan berlangsung. 

    Redaktur   : Makruf/Pendim 0716/Demak

    demak jateng tni kodim 0716/demak
    Muhammad Makruf

    Muhammad Makruf

    Artikel Sebelumnya

    Ngopi Bareng Dengan Tokoh Pemuda, Babinsa...

    Artikel Berikutnya

    Demi Menjaga Keamanan dan Ketertiban, Babinsa...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Bekerja Tanpa Cemas, Bansos Tetap Aman: BPJS Ketenagakerjaan Tepis Isu yang Resahkan Pekerja Informal
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Pedagang Pasar Muntilan Gelar Doa Bersama untuk Kemenangan Ahmad Luthfi - Taj Yasin

    Ikuti Kami